Ciri-Ciri Sahabat Yang Baik Dalam Islam

Kumpulan Kisah Motivasi, Inspirasi, Renungan dan Kisah Islami Lainnya

Ciri-ciri sahabat yang baik dalam Islam - Seorang teman bercerita bahwa dirinya baru saja dimusuhi oleh teman dekatnya hanya karena dia menagih hutang yang sudah sangat lama belum dipulangkan, padahal secara ekonomi temannya mampu membayarnya.

Di lain cerita, ada seorang yang dimusuhi temannya karena memutuskan untuk tidak menjadi lesbian dan berusaha menjadi muslimah yang baik, bahkan ada kisah lain seseorang yang akhirnya bermusuhan hanya karena berbeda pendapat dalam masalah organisasi, dalam bidang cabang-cabang agama (furu’iyah) seperti masalah qunut, doa bersama, tahlilan dan lain sebagainya.

Masih banyak lagi cerita tentang putusnya persahabatan yang sudah terjalin bertahun-tahun hanya karena masalah sepele. Yang masalah tersebut jauh lebih kecil dibandingkan pahala menjalin persahabatan dan dosa memutuskan persahabatan.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda :
“Maukah aku tunjukkan pada kalian tentang sesuatu yang derajatnya lebih utama daripada sholat, puasa, sedekah?”

Para sahabat: ‘Mau, wahai Rasulullah!’
Beliau shallallahu 'alaihi wassalam: “Perbaiki pergaulan, karena rusaknya hubungan baik berarti mencukur, aku tidak mengatakan mencukur rambut, tapi mencukur AGAMA” (HR At-Tirmidzi)

“Seseorang itu tergantung pada agama teman karibnya, Maka hendaknya salah seorang di antara kalian melihat siapakah yang dia jadikan teman karibnya " (HR. Ahmad dan Tirmidzi)

“Sesungguhnya Allah pada hari kiamat berseru, "Di mana orang-orang yang saling mencintai karena keagungan-Ku? Pada hari ini akan Aku lindungi mereka dalam lindungan-Ku, pada hari yang tidak ada perlindungan, kecuali perlindungan-Ku.” (HR. Muslim)
“Jangan sepelekan kebaikan sekecil apapun, meski hanya dengan menjumpai saudaramu dengan wajah berseri-seri.” (HR. Muslim dan Tirmidzi)

Al-Hasan Al-Bashri berkata: “Perbanyaklah Sahabat-sahabat mu'minmu, karena mereka memiliki Syafa'at pd hari kiamat”.

Imam syafi'i berkata:
“Jika engkau punya teman yang selalu membantumu dalam rangka ketaatan kepada Allah maka peganglah erat-erat dia, jangan pernah kau lepaskannya. Karna mencari teman baik itu susah, tetapi melepaskannya sangat mudah sekali”

Lalu bagaimana kriteria sahabat yang baik tersebut ?

Para ulama menjelaskan tentang sahabat yang baik adalah seperti ini :

Lukman Alhakim menasihati anaknya:
  1. Wahai anakku setelah kau mendapatkan keimanan pada Allah, maka carilah teman yang baik dan tulus
  2. Perumpamaan teman yg baik itu seperti “pohon”, jika kau duduk di bawahnya dia dapat menaungimu, jika kau mengambil buahnya dapat kau makan
  3. Jika ia tak bermanfaat untuk mu ia juga tak akan membahayakanmu

Ulama lain mengatakan :
  1. Seorang sahabat adalah orang yang tidak ingin dirimu menderita, akan terus memberimu semangat ketika engkau sedang terpuruk
  2. Tidak ikut mencaci ketika orang lain mencacimu

Menurut Imam al-Ghazali ada dua belas kriteria sahabat :
  1. Jika kau berbuat baik kepadanya, maka ia juga akan melindungimu
  2. Jika engkau merapatkan ikatan persahabatan dengannya, maka ia akan membalas balik persahabatanmu itu
  3. Jika engkau memerlukan pertolongan darinya, maka ia akan berupaya membantu sesuai dengan kemampuannya
  4. Jika kau menawarkan berbuat baik kepadanya, maka ia akan menyambut dengan baik
  5. Jika ia memproleh suatu kebaikan atau bantuan darimu, maka ia akan menghargai kebaikan itu
  6. Jika ia melihat sesuatu yang tidak baik dari dirimu, maka akan berupaya menutupinya
  7. Jika engkau meminta sesuatu bantuan darinya, maka ia akan mengusahakannya dengan sungguh-sungguh
  8. Jika engkau berdiam diri (karena malu untuk meminta), maka ia akan menanyakan kesulitan yang kamu hadapi
  9. Jika bencana datang menimpa dirimu, maka ia akan berbuat sesuatu untuk meringankan kesusahanmu itu
  10. Jika engkau berkata benar kepadanya, niscaya ia akan membenarkanmu
  11. Jika engkau merencanakan sesuatu kebaikan, maka dengan senang hati ia akan membantu rencana itu
  12. Jika kamu berdua sedang berbeda pendapat atau berselisih paham, niscaya ia akan lebih senang mengalah untuk menjaganya.
Wallahu a'lam bis shawwab Barakallahu fyikum

(I.M.S.A - Hong Kong)

Kisah Menarik Lainnya: