Suatu pagi Adam ke rumah ibunya dan mengambil makanan...
Ibu : Adam, kenapa kamu makan disini? istrimu tidak masak?
Adam : masak
Ibu : Lalu ?
Adam : Biarlah, aku mau makan disini, malas aku makan di rumah
Ibu : Kenapa? Kamu ada masalah dengan istrimu?
Adam : Iya bu, dia seharian di rumah gak ngapa-ngapain, aku yang capek pulang dari kantor tapi dia ngeluh capek.
Ibu : Memang dia selalu ngeluh?
Adam : Gak sih bu, akhir-akhir ini aja, tapi kan di gak aku suruh kerja di luar, cuma di rumah aja, jagain anak
Kemudian si ibu menelpon istrinya dan kembali ke meja makan menemui adam yang sedang makan
Adam : Ibu sudah memarahi nya?
Ibu : Iyaa...
Keesokan hari nya Adam pulang sore. Dia melihat anak nya masih memakai baju tidur sambil main di lumpur depan rumah ,yang satu tiduran di lumpur dan yang 1 lagi hampir aja tercebur ke got di samping rumah. Ia lalu membawa anak nya masuk, sesampainya di rumah dia melihat banyak sekali kotoran ayam berserakan di dalam rumah.
Belum lagi rumah dan isi lemari sudah habis berserakan di bongkar anak nya tadi. Kaset kaset berserakan di lantai, bedak sudah bercampur dengan pasir di depan ruang TV, lalu ia hendak ke kamar mandi memandikan anak nya, sampai di kamar mandi dia melihat air sudah membanjiri lantai sabun dan sikat gigi semua berserakan isi kulkas sudah bercampur dengan rak piring.
Adam makin emosi ketika melihat di tudung tidak ada apa-apa, tidak ada nasi atau yang lain yang bisa di makan, bahkan piring bekas kemaren masih berserakan di meja makan, susu anak pun sudah habis berserakan. Baju pun masih menumpul di kamar mandi, rumah seperti kapal pecah, lalu dia kekamar dan mendapati istrinya sedang berbaring sambil dengerin musik pakai headset dan ngemil sembari berbalas chat di sosial media melalu HP nya.
Amarah Adam memuncak ...
dia membawa kedua anak nya ke rumah ibunya hendak memberitahukan perilaku istri nya itu, ketika sampai dirumah ibunya, ibu nya menyambutnya dengan senyuman, namun Adam sudah penuh dengan amarah. Saat Adam ingin memulai berbicara, ibu nya lalu berkata...
" Iya nak,,, ibu sudah tau,,, ibu yang menyuruh dia untuk membiarkan semuanya berantakan,, ibu yang menyuruh dia untuk diam tanpa mengerjakan apa-apa...
Tidak memasak, tidak menyapu, tidak menyuci pakaian , tidak mencuci piring, tidak menjaga anakmu, tidak mengurus rumah...
Ibu menyuruhnya agar diam saja tanpa melakukan apa pun...
Lalu... bagaimana menurut mu???
Apakah ada yang mengurus anakmu jika istrimu hanya diam?
Apa ada yang memasak makanan untukmu jika istrimu hanya diam?
Apa ada yang mengurus pakaianmu dan anak-anakmu jika istrimu hanya diam?
Apa ada yang mengurus rumahmu jika istri mu hanya diam?
Apa ada yang menjaga anakmu untuk tidak membongkar semua isi lemari? untuk tidak membongkar isi kulkas? untuk tidak keluar rumah dan main di lumpur? menjaga mereka agar tidak masuk ke got? agar mereka tidak menabur bedak di lantai, membawa pasir masuk ke rumah, mencoret coret dinding, dan lain sebagainya?
Apa ada yang mengurus itu semua jika istri mu hanya diam dirumah???
Jika kau bisa memilih, apa kau mau menjadi seorang istri yang hanya " diam " dirumah???
Ibu rasa, istrimu juga bisa cari duit pergi ke kantor, bekerja dan pulang sore, tapi apa kamu bisa " diam" di rumah seperti istrimu yang kau anggap hanya diam drumah??
Jangankan 24 jam mengurus anak, 10 menit aja di suruh nemenin anak main sebentar kamu gak betah karena anakmu bandel, kamu capek kejar sana kejar sini.
Lalu??? apa kamu masih menganggap istri mu itu hanya diam dirumah??
Apa istrimu tidak pantas untuk mengeluh capek walau hanya sekali saja??
Apa hanya kau yang lelah?? "
Dan apa sekarang kamu mau bertanya kenapa istrimu sudah tidak secantik dulu??
Apa kamu mau bertanya juga kenapa payudara istri mu kendor??
Apa kamu mau bertanya juga kenapa istrimu gak pernah dandan??
Kenapa istrimu gak secantik wanita-wanita di luar sana???
Biar ibu kasih tau.. .
Jangan pernah kau bandingkan kecantikan istri mu dengan wanita muda di luar sana, karena istri mu sudah mengorbankan seluruh jiwa raganya untuk mengabdi padamu.
Jangan pernah bandingkan payudara istrimu dengan payudara wanita muda di luar sana yang masih kencang tegak menantang.
Karena istrimu rela bentuk badannya berubah demi supaya ana-anak mu mendapatkan ASI yang manfaat nya tidak bisa kau beli dengan uang sebanyak apa pun.
Jangan pernah kau bandingkan istrimu dengan wanita muda di luar sana yang terawat, karena istrimu sudah menumpahkan segala waktunya untuk merawat anak-anakmu dan mengurus rumah tanggamu.
Jangankan ke salon, pakai lipstik aja boro-boro. Harga lipstik mahal, cukup untuk beli susu anak.
Pas mau dandan anakmu menjerit karena jatuh dari atas meja, entah apa yang di lakukan anakmu di atas meja, semua di panjat nya, lemari, kulkas dan lain sebagainya.
Kau pikir istrimu sempat bergaya?? dan bagaimana dnegan kamu ??
Apa kamu pernah berinisiatif menjaga anak mu sebentar agar istrimu bisa ke salon melakukan perawatan?
Atau apa kamu mau sekedar membantunya menjemurkan kain saat pinggangnya sudah hampir patah habis nyuci se gerobak??
Dan ... apa pernah kamu tanya dia udah makan atau belum? Dia capek perlu di pijit atau tidak??
Hanya dia yang bertanya seperti itu padamu... walau pun dia ingin sekali kau tanya demikian....
Adam tertegun, terdiam sambil melihat kedua anaknya yang dalam waktu sebentar sudah berhasil membuat rumah nenek mereka menjadi lapangan bola yang semua benda berjatuhan terkena tendangan bola, karena tidak ada yang mengawasi selama Adam dan ibunya berbicara.
Dia baru sadar bahwa jerih payah seorang istri tak bisa di bayar dengan apapun, perjuangan seorang istri tak tergantikan oleh apapun, tak ada yang mampu setegar dan sehebat seorg istri.
Air mata nya hampir menetes jika teringat saat dia pulang kantor, dia membangunkan istri nya yang baru terlelap untuk membuatkan secangkir teh, walaupun mungkin istrinya lelah dan mengantuk, dia tetap bangun dengan ceria dan membuatkan teh untuk suaminya yang tidak tau kelelahan nya.
Adam ingin kembali ke rumah untuk meminta maaf kepada istrinya, dan saat dia membuka pintu, dia melihat istrinya sudah ada di depan pintu dan langsung memeluknya.. istrinya juga menangis...
"Maafkan aku sayang...." kata Adam sambil menangis.
SHARE cerita ini jika bermanfaat!!!